Bupati Andi Ina Mau Kirimi ‘Surat Cinta’ Kapus Tak Hadir Rakor Stunting

IMG-20250613-WA0079
BARRU— Saat membuka Rapat koordinasi Pencegahan dan Penanganan Stunting di Mall Pelayanan Publik( MPP). Bupati Barru Andi Ina Kartika Sari mencari sejumlah perangkat desa, lurah hingga kepala Puskesmas yang tidak hadir dalam rakor ini.
Satu persatu dari ketiga perangkat ini diminta berdiri. Mulai kepala desa, lurah dan para kepala Puskesmas untuk disaksikan langsung siapa yang tidak hadir. Yang tidak hadir ditelusuri apa alasan ketidakhadirannya.
Mana kepala desa Cilellang, ucap Andi Ina mempertanyakan kenapa baru kali ini tidak hadir dalam pertemuan. Ketika dicari dengan nada spontan ada yang memberikan jawaban bahwa Kades Cilellang tidak hadir karena anaknya sakit.
Setelah kades diabsen oleh Bupati Perempuan pertama di Barru ini. Berikut giliran para lurah yang diperintahkan berdiri dan terakhir kepala Puskesmas yang diminta berdiri. Saat itu juga Andi Ina mencari siapa Kepala Puskesmas yang tidak hadir dalam rakor tersebut.
Andi Ina kemudian meminta Pj Sekda Abubakar untuk mencatat siapa-siapa Kapus yang tidak hadir. “Catatki itu Pak Sekda siapa Kapus yang tidak hadir dan layangkan surat cinta,” ujar Andi Ina meminta kepada Pj Sekda.
“Pokoknya kapus yang tidak hadir akan kita kirimi surat teguran yang disebut Andi Ina dengan istilah surat cinta. Hal ini penting dilakukan demi mengakselerasi penanganan stunting yang saat ini mengalami peningkatan,” bebernya.
Kades, lurah dan Kepala Puskesmas kata Andi Ina merupakan pilar penting dalam penanganan stunting. Ketiganya menjadi ujung tombak untuk menurunkan privalensi angka stunting.
Penegasan ini diungkapkan Bupati Barru Andi Ina Kartika Sari saat membuka rakor Penanganan dan Pencegahan serta Launching Pedoman Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku Kabupaten Barru 2025, Jum’at(13/6/2025) di lantai 6 Mall Pelayanan Publik( MPP).
Agenda Rakor ini kata Bupati Barru Andi Ina Kartika Sari sangat urgen karena merupakan upaya strategis untuk merumuskan dan pendeklarasian pencegahan serta penanganan stunting.
Apalagi kata Andi Ina bahwa sesuai data hasil survey kesehatan capaian privalensi stunting di kabupaten Barru tahun 2024 mencapai angka 26,9 persen. Data ini menunjukkan terjadi kenaikan dibanding tahun 2023 yang angkanya 22,1 persen.
“Dengan hasil survey ini dibutuhkan program percepatan penurunan stunting. Hal ini perlu dipahami sebagai program multisekotral dan multidimensional,” ujar Andi Ina
Saat menutup sambutannya, Andi Ina menyampaikan rasa optimismenya terhadap keseriusan pihaknya untuk menurunkan privalensi angka stunting yang mencapai 26 persen.
“Kami yakin tahun 2025 ini Kabupaten Barru bisa melakukan penurunan angka stunting dan harapan kami sebagai Bupati para Camat, kepala desa dan Lurah untuk menjadi pilar dalam pencegahan dan penurunan angka stunting,” ungkapnya dengan optimis.
Nutrition Officer UNICEF, Sulawesi Maluku, Nike Frans menyatakan tahun 2025 ini redaksi intervensi stunting memuat percepatan pencegahan dan penurunan stunting. Terutama perubahan perilaku. Saat ini ada tiga perilaku kunci untuk mencegah stuntinģ yakni secara berurut dari Ibu hamil, anak usia 6-24 bulan dan semua anak balita.
“Dalam pedoman strategi kata Perwakilan kantor UNICEF Sulawesi Maluku perlu adanya pendekatan komunikasi, baik secara kelembagaan maupun secara pribadi kepada pihak keluarga yang terindikasi untuk diintrvensi,” ucap Nike Perwakilan UNICEF ini.
Sementara itu Sekretaris Bapelitbangda Sulsel, Dr Andy menyatakan capaian privalensi di kabupaten Barru sedikit mengalami kenaikan dan perlu diintervensi karena angkanya sedikit mengalami kenaikan yakni 4,8 persen. “Angka ini lebih tinggi dari hasil prevalensi tingkat provinsi Sulsel,” ujar Andy.
Meski begitu kata Sekretaris Bapelitbangda Pemprov Sulsel ini, kabupaten Barru memiliki supporting besar dalam penurunan angka prevalensi stunting yang dicapai Provinsi karena kabupaten kota merupakan daerah yang mensupport angka capaian privalensi stunting
Diakhir acara Bupati Barru Andi Ina Kartika Sari bersama Nutrition Officer UNICEF dan Pejabat lainnya melakukan penandatanganan Komitemen bersama Penanganan dan Pencegahan Stunting.(Khalil)